Skip to main content

Ahok: Banyak Mantan Pejabat Bolos 45 Hari

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kesal dengan kelakuan para pejabat DKI yang kini telah dijadikan staf. Menurut dia, para mantan pejabat DKI itu banyak yang tidak masuk kerja selama 45 hari.
Terlebih, mereka masih bekerja sebagai staf sebagai staf Sekda, staf satuan kerja perangkat daerah (SKPD), maupun staf di Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) DKI. 
"(pejabat) yang enggak mau mundur juga saya mundurin. (pejabat) yang sudah jadi staf kan stress juga. Kami mau pecat mereka sebagai PNS, karena 45 hari tidak pernah masuk," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (28/8/2015). 
Kekesalannya bertambah ketika Inspektorat tidak berani bertindak kepada para mantan pejabat DKI itu. Menurut Basuki, Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun hanya memberi sanksi penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun.
Seharusnya, pegawai yang tidak masuk bekerja selama 45 hari tanpa alasan dapat dipecat dari PNS. Basuki mengaku telah berulang kali menekan Inspektorat untuk berani bertindak. Namun, hal itu tidak pernah terlaksana.
"Saya tuh sudah teken inspektorat, kalau PNS 45 hari enggakmasuk tuh harusnya sudah dipecat secara tidak terhormat. Makanya banyak (pejabat) yang ngajuin pengunduran diri, karena bisa mundur secara terhormat, kan," kata Basuki. 
Ia tak menampik masih ada kelompok-kelompok di Inspektorat DKI. Jika Lasro masih takut memecat para staf tersebut, maka Basuki bakal memecat Lasro dari jabatannya. Meski demikian, lanjut dia, ada beberapa mantan pejabat yang masih rajin bekerja.
"Hampir semua memang enggak masuk. Tapi ada yang rajin masuk, kayak Pak Bukit (mantan Kepala Dinas Perhubungan Benjamin Bukit) masuk terus, Pak Yudi (mantan Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto) juga masih masuk terus," kata Basuki.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...