Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pemerintahannya bersama Presiden Joko Widodo tidak pernah menyalahkan pemerintahan sebelumnya terkait kondisi saat ini.
"Saya sering ketemu Pak SBY. Pak SBY kan sebagai sahabat saya tidak pernah kita ingin menyalahkan,karena kalau saya salahkan SBY berarti menyalahkan diri saya juga," ujar JK saat berbincang dengan wartawan di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (30/8/2015).
JK menyebut pihaknya hanya mengemukakan kelanjutan pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah sebelumnya.
"Tidak ingin menyalahkan. mungkin yang terakhir itu contohnya tentang UU penghinaan kepada presiden. Kan tidak menyalahkan, kan itu bukan hal yang salah. Untuk mengatakan bahwa hal itu sudah diwacanakan sejak dulu. Itu kan tidak menyalahkan siapa-siapa," jelasnya.
"Iya saya kira, saya dan Pak Jokowi, kami tidak pernah menyalahkan masa lalu, hanya bahwa masa lalu kadang-kadang justru pengamat yang memberikan background-nya dan itu saya belum tentu menyalahkan. Jangan lupa itu. Kalau orang bercerita mengemukakan masa lalu tidak berarti semuanya salah. tidak ada yang mengatakan pemerintahan lalu salah. ndak. coba cari kata yang mana?" tutur JK.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya berbicara mengenai perekonomian Indonesia saat ini. Presiden ke-6 RI itu menyambut baik langkah pemerintah yang menyiapkan paket kebijakan untuk merespons kondisi ekonomi saat ini.
Selain itu, SBY juga sempat menyinggung masalah dollar, pajak dan kepercayaan diri. SBY mengaku pada saat dia memerintah dulu sempat frustasi tetapi tidak perlu menyalahkan siapa-siapa.
"Saya tidak bermaksud dulu waktu saya memimpin semuanya serba baik, tidak juga. Dulu saya juga pernah frustasi, kok hard. Saya kira begitu tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, ambil tanggung jawabnya. Pemerintah kita dukung penuh," ujarnya.
"Saya sering ketemu Pak SBY. Pak SBY kan sebagai sahabat saya tidak pernah kita ingin menyalahkan,karena kalau saya salahkan SBY berarti menyalahkan diri saya juga," ujar JK saat berbincang dengan wartawan di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (30/8/2015).
JK menyebut pihaknya hanya mengemukakan kelanjutan pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah sebelumnya.
"Tidak ingin menyalahkan. mungkin yang terakhir itu contohnya tentang UU penghinaan kepada presiden. Kan tidak menyalahkan, kan itu bukan hal yang salah. Untuk mengatakan bahwa hal itu sudah diwacanakan sejak dulu. Itu kan tidak menyalahkan siapa-siapa," jelasnya.
"Iya saya kira, saya dan Pak Jokowi, kami tidak pernah menyalahkan masa lalu, hanya bahwa masa lalu kadang-kadang justru pengamat yang memberikan background-nya dan itu saya belum tentu menyalahkan. Jangan lupa itu. Kalau orang bercerita mengemukakan masa lalu tidak berarti semuanya salah. tidak ada yang mengatakan pemerintahan lalu salah. ndak. coba cari kata yang mana?" tutur JK.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya berbicara mengenai perekonomian Indonesia saat ini. Presiden ke-6 RI itu menyambut baik langkah pemerintah yang menyiapkan paket kebijakan untuk merespons kondisi ekonomi saat ini.
Selain itu, SBY juga sempat menyinggung masalah dollar, pajak dan kepercayaan diri. SBY mengaku pada saat dia memerintah dulu sempat frustasi tetapi tidak perlu menyalahkan siapa-siapa.
"Saya tidak bermaksud dulu waktu saya memimpin semuanya serba baik, tidak juga. Dulu saya juga pernah frustasi, kok hard. Saya kira begitu tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, ambil tanggung jawabnya. Pemerintah kita dukung penuh," ujarnya.
Comments