Skip to main content

Koordinator Warga Pasar Ikan Minta Plt Wali Kota Jakut Gunakan Hati Nurani

 Imbauan pelaksana tugas Wali Kota Jakarta Utara, Wahyu Haryadi, agar organisasi kemasyarakatan (ormas) dan organisasi sosial dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) tidak beraktivitas di Pasar Ikan, dinilai sebagai imbauan yang tidak berdasarkan hati nurani.
Koordinator warga Pasar Ikan, Upi Yunita, menilai, kegiatan LSM maupun ormas pasca-penertiban Pasar Ikan sangat membantu warga Pasar Ikan ketimbang pemerintah yang tidak memberikan bantuan apapun.
"Itu hak mereka, mereka datang bukan hanya untuk donasi, tapi mereka membantu pakai hati. Sedangkan pemerintah sama sekali tidak ada memberikan bantuan apapun," ujar Upi kepadaKompas.com, di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Upi menyebut bahwa Wahyu sebagai Plt atau pimpinan Jakarta Utara sementara harus memimpin menggunakan hati nurani. Upi mengaitkan kepempinan Wahyu dengan mantan Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi yang menurut dia tak sanggup melawan hati nurani.
"Plt Wali Kota harus kembali kepada hati nurani, apakah ingin mengalami hal yang sama seperti Rustam? Atau dia (Wahyu) Wali Kota yang brengos (beringas)," ujar Upi.
Terkait banyaknya gubuk yang saat ini berdiri di atas puing bangunan Pasar Ikan, Upi mengatakan bahwa warga menggunakan gubuk tersebut mencari nafkah menghidup keluarga mereka.
"Jadi di sana mereka menumpuk ikan untuk berjualan, untuk menafkahi keluarganya," ujar Upi.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...