Skip to main content

Proyek Terhenti di Jalan Trunojoyo

Dua tiang pancang beton sudah berdiri di ruas Jalan Trunojoyo, tepat di depan gedung Badan Pemeliharaan Keamanan Polri di Jakarta Selatan.
Namun, pada Kamis (26/5/2016) tak terlihat pengerjaan di sana. Pengerjaan pendirian tiang pancang terlihat dilakukan di seberangnya, di Jalan Wolter Monginsidi.
Selain dua tiang pancang yang sudah berdiri, satu tiang pancang berupa kotak beton terlihat tergeletak di depan kompleks Mabes Polri tersebut. Satu ekskavator juga hanya diparkir di sana.
Sejumlah pekerja di jalan layang bus transjakarta ruas Trunojoyo mengatakan, pekerjaan di depan gerbang gedung Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri sudah berhenti lebih kurang dua bulan terakhir.
Para pekerja tak paham alasan penghentian pekerjaan tersebut. Mereka juga belum memperoleh informasi pengerjaan selanjutnya.
”Seharusnya sudah lanjut pengerjaan lanjutan setelah pemasangan tiang pancang di sana, tapi dihentikan, justru lanjut ke seberangnya,” kata salah satu pekerja, Ade.
Bantah mandek
Akan tetapi, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal membantah pembangunan jalan layang Koridor 13 transjakarta antara Ciledug dan Kapten Pierre Tendean terhenti.
Menurut dia, proyek tetap jalan meskipun ada beberapa detail yang perlu ditinjau lagi, antara lain di depan Mabes Polri di Jalan Trunojoyo.
”Kami terus berkoordinasi dengan Polri untuk membahas detail akses masuk yang dimaksud (Jalan Trunojoyo). Namun, secara keseluruhan proyek tetap jalan, tak ada yang terhenti,” ujarnya.
Menurut Yusmada, pembangunan akses masuk jalan layang tidak mempersempit badan jalan utama di depan Mabes Polri.
Pembangunan jalan penghubung menggunakan ruang jalan yang menganggur di lokasi tersebut.
Jalan layang Ciledug-Kapten Pierre Tendean dibangun sepanjang 9,3 kilometer. Jalan yang direncanakan khusus untuk jalur transjakarta itu membentang dari Ciledug melalui Kebayoran Lama, Trunojoyo, hingga Tendean.
Proyek terbagi dalam delapan segmen yang dikerjakan oleh kontraktor berbeda di setiap segmen. Pengerjaan fisik ditargetkan rampung tahun 2016.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, perlu ada tinjauan lapangan dari pihaknya untuk memperkirakan dampaknya.
”Kalau dipakai untuk busway, kita harus lihat apakah mobilitas kendaraan yang keluar-masuk dari Bareskrim terganggu atau tidak. Karena kita, kan, ada dua blok kantor,” ujar Boy di Mabes Polri, kemarin.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi, Rabu (25/5/2016), menjelaskan, untuk pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) fase pertama, Jakpro belum bisa menunjuk BUMN yang akan menjadi mitra dalam membangun LRT.
Itu karena Jakpro masih menunggu finalisasi revisi Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2015 dan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2015. ”Kami belum bisa menunjuk karena masih menunggu revisinya,” ujar Satya.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...