DPRD DKI Jakarta tidak sepakat dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghapuskan kawasan 3 in 1. Rencana ini akan dikoordinasikan dengan Ditlantas Mapolda Metro Jaya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik mengatakan, penghapusan sistem pengendalian kendaraan roda empat harusnya berdasarkan kajian. Jangan sampai penghapusan kawasan 3 in 1 semakin membuat macet Jakarta.
"Saya kira gini, hasil kajian kemarin kayak apa. Apakah hasil uji coba kemarin nambah macet atau nggak. Kalau nambah macetnya kan nggak tepat dihapus," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/5).
Dia mengungkapkan, tujuan adanya 3 in 1 untuk mengurai kemacetan. Apabila dalam evaluasi penghapusan 3 in 1 sebelumnya ruas jalan yang dilewati masih macet, tidak tepat kebijakan tersebut dihilangkan.
"Tujuan ada 3 in 1 ngapain? (Mengurangi kemacetan) nah gitu lho. Kajian itu gol. Berdasarkan kajian itulah yang mestinya diambil keputusannya," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, berdasarkan hasil uji coba penghapusan kawasan 3 in 1 sejauh ini memang mengalami peningkatan kendaraan pribadi sekitar 24,3 persen dari total kendaraan 2.000 unit perjam.
"Jadi diterapkan atau tidak diterapkannya three in one tetap akan berdampak terhadap kemacetan. Makanya kita putuskan three in one kita hapus saja," kata Andri saat dihubungi oleh wartawan.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik mengatakan, penghapusan sistem pengendalian kendaraan roda empat harusnya berdasarkan kajian. Jangan sampai penghapusan kawasan 3 in 1 semakin membuat macet Jakarta.
"Saya kira gini, hasil kajian kemarin kayak apa. Apakah hasil uji coba kemarin nambah macet atau nggak. Kalau nambah macetnya kan nggak tepat dihapus," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/5).
Dia mengungkapkan, tujuan adanya 3 in 1 untuk mengurai kemacetan. Apabila dalam evaluasi penghapusan 3 in 1 sebelumnya ruas jalan yang dilewati masih macet, tidak tepat kebijakan tersebut dihilangkan.
"Tujuan ada 3 in 1 ngapain? (Mengurangi kemacetan) nah gitu lho. Kajian itu gol. Berdasarkan kajian itulah yang mestinya diambil keputusannya," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, berdasarkan hasil uji coba penghapusan kawasan 3 in 1 sejauh ini memang mengalami peningkatan kendaraan pribadi sekitar 24,3 persen dari total kendaraan 2.000 unit perjam.
"Jadi diterapkan atau tidak diterapkannya three in one tetap akan berdampak terhadap kemacetan. Makanya kita putuskan three in one kita hapus saja," kata Andri saat dihubungi oleh wartawan.
Comments