Skip to main content

Susi: Jangan Sampai Reklamasi Mendegradasi Lingkungan

Susi: Jangan Sampai Reklamasi Mendegradasi LingkunganFoto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta -Pagi ini Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengunjungi lokasi reklamasi teluk Jakarta di Pulau C dan Pulau D. Kunjungannya kali ini untuk mengetahui kondisi terkini secara langsung mengenani perkembangan reklamasi di utara Jakarta.

Dalam proyek reklamasi di teluk Jakarta, pemerintah perlu memberikan regulasi tentang kelanjutan proyek tersebut. Sehingga tidak mengganggu ekosistem laut di sekitar wilayah reklamasi.

"Pemerintah harus mengatur bahwa reklamasi diperbolehkan untuk apa saja. Kalau untuk komersil apapun yang diperbuat tidak menjadikan degradasi lingkungan dan stakeholder terganggu. Kehidupan biota laut dan variasi ekosistem di wilayah tersebut," jelas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat mengunjungi proyek reklamasi, Jakarta Utara, Rabu (4/5/2016).

Dalam proyek reklamasi di Pulau C dan Pulau D juga pelru diberikan jarak sepanjang 300 meter agar arus laut di sekitar Teluk Jakarta tidak mengikis pulau reklamasi tersebut.

"Pulau C ke D harus ada jarak 300 meter, pulau ke darat juga ada 400 meter supaya tidak ada terganggu arus laut. Arus air pasti berubah tentu perubahan ini yang harus diantisipasi," terang Susi.

Proyek reklamasi yang berjalan kurang sesuai dengan harapan pemerintah ini juga akan dibenahi mengikuti aturan yang ada. Hal ini dilakukan agar proyek tersebut tidak menimbulkan dampak negatif di kemudian hari.

"Karena sudah terjadi kita ingin membereskan supaya ini tidak menjadi satu gangguan lingkungan untuk alam maupun stakeholder supaya didapatkan pembetulan sehingga reklamasi tidak menimbulkan dampak negatif," ujar Susi.

Pemerintah berjanji akan mengawasi sekaligus merevisi aturan terkait proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

"Intinya kita akan mengoreksi, negara punya aturan kita harus menata sesuai tata ruang dan peruntukannya," pungkas Susi.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...