Skip to main content

Para Menteri dan Ahok Berdiri di Sambungan Liar Pulau C-D: Harus Dibongkar!

Para Menteri dan Ahok Berdiri di Sambungan Liar Pulau C-D: Harus Dibongkar!

 Dalam tinjauannya di lapangan, para menteri dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama berdiri di atas sambungan Pulau C dan D proyek reklamasi Teluk Jakarta. Padahal dua pulau ini tak boleh tersambung. Mereka memerintahkan untuk membongkar sambungan ini.

Peninjauan ini dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Rabu (4/5/2016).

Seharusnya, Pulau C dan D terpisah sejauh 100 meter dengan kedalaman 8 meter. Jarak antara pulau reklamasi dengan daratan juga harus sejauh 300 meter. Bila tidak, maka arus air laut dan muara dari daratan bakal terganggu dan merusak lingkungan.

"Seharusnya tepisah 300 meter dari daratan, kedalaman 8 meter, agar arus air laut tidak berubah. Tapi saya lihat ini gabung (antara Pulau C dan D). Saya harap pengembang bisa memisah 100 meter," kata Menko Rizal.

Kenyataannya, Pulau C dan D menyambung satu sama lain. Material urugan yang dipijak ini berupa pasir berwarna abu-abu. Menteri Susi juga menyoroti hal ini.

"Negara punya aturan. Kita mesti menata sesuai tata ruang dan peruntukannya," Kata Susi.

Ahok menyatakan menyambungnya Pulau C dan D adalah persoalan teknis yang bisa diperdebatkan. Karena, pulau lain juga tidak butuh sambungan semacam ini. Ahok menengarai, ini karena perusahaan memanfaatkan sisa pasir urugan.

"Mungkin ada sisa beli pasir, sekalian lebarkan, saya enggak tahu," kata Ahok.

Solusinya, sambungan Pulau C dan D harus dibongkar. "Kalau menyambungnya Pulau C dan D, enggak bisa. Harus bongkar dia. Kalau nyambung, maka bongkar," kata Ahok.

Pihak pengembang, yakni PT Kapuk Naga Indah menyatakan akan patuh. Bahkan bila disuruh membongkar sekarang, maka hal sambungan antarpulau ini akan dibongkar sekarang. Mereka menjelaskan sambungan ini dibangun hanya untuk kepentingan proses pembentukan pulau saja, alias sementara. Perusahaan menjelaskan ini adalah cara mereklamasi Mazhab Eropa untuk menguatkan pulau reklamasi.

"Manakala hari ini diizinkan juga, kami akan mulai menggali memisahkan dua pulau ini," kata Presiden Direktur PT Kapuk Naga Indah Nono Sampono. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...