Skip to main content

Pemprov DKI Pasang 1.714 CCTV di Jalan di Jakarta, untuk Apa Saja?

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) berkeinginan memasang CCTV di setiap sudut Ibu Kota yang semuanya terkoneksi secara real time dengan program Jakarta Smart City. Sehingga seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kepentingan warga bisa terpantau oleh Pemprov DKI.

Kepala UP Smart City DKI Jakarta Setiaji mengungkapkan, saat ini ada 1.714 CCTV yang terkoneksi dengan program Smart City. Salah satu kegunaannya untuk memantau kondisi sampah di sungai.

"Untuk memantau sampah di sungai, permasalahan sosial, kemacetan, keamanan, angkot ngetem, sterilisasi busway, termasuk mengidentifikasi pelat number dan pengenalan wajah (face recognition)," ujar Setiaji saat dihubungi, Kamis (12/5/2016).

Baca Juga: Sebar CCTV, Ahok Rajin Pantau Pintu Air dan Kondisi Jalan Cukup Lewat HP

"Kalau kebersihan dan keamanan, kami mengandalkan aplikasi Qlue yang terhubung dengan Pak Lurah," sambungnya.

Setiaji mengungkapkan, Pemprov DKI saat ini tengah berupaya membangun pengawasan kota yang lebih baik lagi. Tujuannya tidak lain tidak bukan agar masyarakat dapat merasa aman dan nyaman.

"Kita sedang bangun city surveillance (pengawasan kota) untuk jadikan Jakarta sebagai safer cities," kata Setiaji.

Baca Juga: Melihat CCTV yang Bertebaran di Sudut Kota Jakarta

Pemprov DKI akan terus menambah jumlah CCTV di Jakarta. Targetnya, lanjut Setiaji, tahun ini bisa mencapai 4.000 CCTV.

"Targetnya 4.000 CCTV di jalan-jalan utama, RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak), sungai, pompa air, daerah rawan keamanan, halte busway, JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) dan Monas," terangnya.

Pengadaan CCTV sebagian menggunakan dana dari APBD DKI. Terutama, untuk sistem integrasi, penyimpanan dan analisis sistemnya.

"Untuk CCTV kami dapat kompensasi Telco provider untuk pasang micro cell. (APBD) Hanya untuk system integrase dan storage untuk penyimpanan serta sistem analitiknya," tutup Setiaji. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...