- Warga Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Penjaringan Jakarta Utara mengaku tak peduli dengan ancaman dari Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan mencabut hak rumah susun mereka di Marunda dan Rawa Bebek. Mereka memilih meninggalkan rusun dan kembali Kampung Akuarium, tinggal di tenda darurat.
"Saya tinggalin (rusun), kalau ditinggalin katanya mau diserahkan ke orang lain. Saya nggak peduli," kata salah seorang warga Kampung Akuarium, Mintarja (43) saat berbincang dengan detikcom, Rabu (11/5/2016).
Mintarja yang mengaku berasal dari Jawa Tengah dan tinggal di Kampung Akuarium sejak tahun 1970-an itu sebenarnya mendapat jatah tinggal di Rusun Rawa Bebek di Cakung, Jakarta Timur. Namun dia memilih meninggalkan unit 'jatah' dari Pemprov DKI Jakarta itu karena merasa tak sesuai dengan yang diharapkan.
"Lah mau bagaimana, nyatanya sampai sana (Rusun Rawa Bebek) nggak sesuai. Kerja jauh, nggak sesuai keinginan, kami usaha juga nggak ada pelanggan," kata Mintarja yang bekerja sebagai nelayan itu.
Menurut Mintarja, sebagian besar warga Kampung Akuarium yang bekerja sebagai nelayan memilih meninggalkan rumah susun. Alasan mereka hampir sama, yakni kondisi rumah susun tak sesuai dengan yang diharapkan.
Retno (30) warga Kampung Akuarium lainnya mengatakan bahwa banyak nelayan yang direlokasi ke rumah susun terpaksa bengong. Meraka pun memilih meninggalkan rusun, termasuk Retno yang anaknya sekolah di Luar Batang.
"Rata-rata (warga) balik semua karena di sana (rusun) bengong doang," kata Retno.
"Saya tinggalin (rusun), kalau ditinggalin katanya mau diserahkan ke orang lain. Saya nggak peduli," kata salah seorang warga Kampung Akuarium, Mintarja (43) saat berbincang dengan detikcom, Rabu (11/5/2016).
Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom |
"Lah mau bagaimana, nyatanya sampai sana (Rusun Rawa Bebek) nggak sesuai. Kerja jauh, nggak sesuai keinginan, kami usaha juga nggak ada pelanggan," kata Mintarja yang bekerja sebagai nelayan itu.
Menurut Mintarja, sebagian besar warga Kampung Akuarium yang bekerja sebagai nelayan memilih meninggalkan rumah susun. Alasan mereka hampir sama, yakni kondisi rumah susun tak sesuai dengan yang diharapkan.
"Rata-rata (warga) balik semua karena di sana (rusun) bengong doang," kata Retno.
Comments