Terhitung 23 hari setelah penertiban permukiman di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara yang dilakukan Senin (11/4/2016), warga Pasar Ikan yang masih bertahan di posko kemanusiaan dan "Manusia Perahu" mulai membangun gubuk di pinggir Pelabuhan Sunda Kelapa.
Dari pantauan Kompas.com, ada belasan gubuk berukuran 2x3 meter yang telah berdiri sejak seminggu yang lalu. Tampak juga beberapa warga yang sedang membangun gubuk untuk tempat mereka berteduh.
Cuan misalnya, "Manusia Perahu" yang hampir sebulan tinggal di atas perahu nelayan ini sedang membangun gubuk berukuran 3 x 3 meter tepat di depan perahu miiliknya.
"Lagi bangun gubuk, kalo di perahu, nanti hujan basah semua, kalo di sini (gubuk) kan enggak basah," ujar Cuan kepadaKompas.com, Rabu (4/5/2016).
Untuk membangun gubuk, Cuan memakai bahan kayu seadanya yang diambil dari bekas reruntuhan rumahnya. Untuk atap, Cuan menggunakan terpal untuk melidungi diri ketika hujan atau panas. Pengerjaanya bisa memakan waktu 2-3 hari. (Baca: Lihat Polisi di Kawasan Pasar Ikan, Warga Khawatir Posko Pengungsi Dibongkar)
Di dalam gubuk, terlihat juga banyak warga yang tertidur pulas, selain itu gubuk yang terbilang cukup luas juga dimanfaatkan warga untuk berbincang dengan warga lainnya. Tampak juga pakaian, hingga kasur tidur berserakan di dalam gubuk.
Selain untuk berteduh, beberapa warga juga memanfaatkan gubuk untuk berjualan makanan ringan seperti roti, krupuk dan minuman ringan. Saat ini, puluhan warga Pasar Ikan masih bertahan di Posko Kemanusiaan. Mayoritas warga adalah anak anak dan ibu rumah tangga. (Baca: Anak-anak Pasar Ikan Ceritakan Kesedihan Mereka Hadapi Satpol PP)
Comments