Skip to main content

Ahok: Kalau DPRD Panggil Saya karena Kasus UPS, Saya Ketawa Saja

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku siap memenuhi panggilan DPRD DKI jika memang sesuai prosedur yang berlaku. Namun, Basuki tak habis pikir jika pemanggilannya terkait kasus korupsi yang terjadi di pemerintahannya, seperti kasus pengadaan uninterruptible power supply (UPS).  

"Kalau soal (pengadaan) UPS, ya saya ketawa saja kalau DPRD panggil saya. Sebelum kami membuat atau merevisi APBD kan harus ada nota kesepahaman antara Gubernur dengan DPRD." 

"Nah, untuk kasus UPS, di dalam nota kesepahaman kan sudah saya coret di APBD 2014 awal, saya ganti Kepala Dinas Pendidikannya dengan Pak Lasro dan dia mencoret anggaran siluman di SKPD itu sampai Rp 3,4 triliun," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (31/7/2015).  

Kemudian, Pemprov DKI mulai menyusun APBD Perubahan 2014. Sebelum pengesahan APBD-P 2014, ada nota kesepahaman atau MoU Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) antara Sekretaris Daerah dengan Ketua DPRD DKI saat itu, Ferrial Sofyan. 

Pada KUAPPAS APBD-P 2014 itu disebutkan program-program prioritas Pemprov DKI. Pertama, terkait kebersihan dan lingkungan dengan membeli alat berat serta truk sampah. Kedua, peningkatan transportasi dengan pemberian public service obligation (PSO) kepada PT Transjakarta. 

"Kemudian ada (pengadaan UPS) enggak di anggaran Dinas Pendidikan? Enggak ada. Makanya anggaran itu tiba-tiba muncul, jadi program unggulan dari mana? Program unggulan pendidikan itu rehabilitasi 47 persen sekolah yang sudah hancur. Dari mana coba UPS masuk?" kata Basuki lagi.  

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana akan menjadi inisiator pemanggilan Basuki oleh DPRD. Hal ini disebabkan atas terkuaknya berbagai kasus korupsi di masa pemerintahan Basuki. 

Lulung mengacu pada dua kasus korupsi yang sedang ditangani oleh Badan Reserse Kriminal Polri saat ini, yaitu kasus pengadaan alat UPS dan kasus pengadaan printer dan scanner atau pemindai.

"Ini sekarang kami akan rapat. Pokoknya secepatnya akan kami panggil," ujar Lulung.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...