Skip to main content

Ironi WTP Perdana Pemprov Sumut dan Status Tersangka Gubernur Gatot

Ironi WTP Perdana Pemprov Sumut dan Status Tersangka Gubernur GatotFoto: Grandyos Zafna
Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah mencurigai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebab, ada pemerintah daerah yang dilabeli WTP tapi kepala daerahnya malah masuk bui. Penetapan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho sebagai tersangka kasus dugaan suap menjadi bukti baru pernyataan Ahok.

Di bawah kepemimpinan Gatot Pujo Nugroho, Pemprov Sumatera Utara berhasil meraih opini WTP dari BPK. Hebatnya lagi, sebelumnya Pemprov Sumut tak pernah mendapat WTP dari BPK. Gatot sangat gembira dengan predikat yang diberikan BPK ini.

"Kami sangat gembira, karena ini adalah opini WTP pertama bagi Pemprovsu. Ini adalah hasil kerja keras seluruh jajaran Pemerintah Provinsi, saya tentunya sangat berterima kasih atas usaha keras seluruh SKPD selama ini," kata Gatot lewan akun Facebook-nya, 13 Juni lalu.

Namun kegembiraan itu kini menjadi ironi. Gatot, dengan predikat WTP-nya dan bersama istri mudanya, Evy Susanti, dijadikan tersangka kasus dugaan suap ke 3 hakim PTUN Medan.

Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (Sprindik) penetapan Gubernur Gatot dan Evy Susanti sebagai tersangka terbit pada Selasa (28/7) lalu. Penetapan dilakukan setelah pada Senin (27/7) penyidik memeriksa Gatot dan Evy. Keduanya dijerat dengan pasal pemberian suap. Pasangan suami istri itu pun terancam 15 tahun penjara.

Ironi WTP pun terjadi di Sumatera Utara, menyusul Pemprov Riau, Pemkot Palembang, Pemkab Bangkalan, Pemkot Tegal, Kementerian Agama, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Kementerian ESDM yang mendapat WTP tapi pucuk pimpinannya dijerat KPK. Gatot memang belum menghuni bui seperti pucuk pimpinan 7 institusi tersebut, namun rekor 100 persen KPK tentu tak bisa dinafikkan.

BPK sendiri pernah menyatakan bahwa predikat WTP tak dirancang untuk mengungkap kecurangan. Jadi, menurut Kepala Biro Humas BPK Yudi Ramdan, tak ada kaitan antara predikat WTP dengan kejahatan keuangan yang dilakukan kepala daerah.

"Ini adalah pemeriksaan keuangan yang tidak dirancang untuk mengungkap kecurangan, tapi menilai kewajaran laporan keuangan. Jadi lebih pada entitas, satuan kerja dan transaksi yang dibandingkan dengan standar akuntansi bagaimana dia mencatat, membukukan, dan melaporkan transaksi keuangan sesuai standar," kata Yudi dalam jumpa pers di kantor BPK Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (8/7) lalu.

Comments

Unknown said…
“Usahanya kan kecantikan, beliau ini punya seorang putri dan gadis dinikahi Pak Gatot, usianya pun sudah lebih dari 40 tahun, jadi tidak benar yang diceritakan orang Bu Evy ini umurnya 18 tahun, masih muda dan mengeruk Pak Gatot,” kata Razman di Gedung KPK, Rabu (29/7).

Ini Pekerjaan Istri Gubernur Sumut Versi Razman Nasution

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...