Skip to main content

APBD 2014 DKI Dapat Opini Wajar Dengan Pengecualian, DPRD Temui BPK

Pimpinan DPRD DKI mengunjungi kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI hari ini. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menyebut kedatangan itu untuk mengkonsultasikan APBD 2014 yang mendapat hasil opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

"BPK tulis itu kan kita harus tahu permasalahannya apa di mana. Dia kan menyurati untuk memberi laporan pemeriksaan dia terhadap anggaran APBD kita, nah sekarang saya mau bertanya gitu," ujar Pras saat ditemui di ruang kerjanya, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (31/7/2015).

"Sekarang kan lihat ke BPK laporan pemeriksaannya dia kok seperti ini. Apa sih yang mengganjal apa sih yang nggak klop gitu loh," lanjutnya.

Pras mengemukakan dirinya ingin menjalankan fungsi pengawasan dengan baik. Sebab dia menilai banyak aset milik Pemprov yang masih tidak sesuai peruntukkan fungsinya.

"Sekarang dengan adanya APBD Pergub ini saya harus bekerja sebagai fungsi pengawasan. Saya ingin tahu lah kayak tadi ada masalah sengketa tanah, saya turun di Jalan Pembangunan, saya melihat," terang Pras.

"Istilahnya konsultasi lah buat penjelasan lebih detail. Memang dia bagian keuangannya, dia yang ngerti uang keluar masuk salah atau benar kan dia dan dia memutuskan seperti itu kan ada dasarnya. Itulah tujuan kita ke sana," sambung dia.

Mengenai kapan waktu pelaksanaan paripurna untuk memberi jawaban terhadap hasil audit BPK, Pras belum dapat memastikan. Namun dia menargetkan bisa terlaksana sebelum 17 Agustus mendatang.

"Sebelum tanggal 17 Agustus. Ini kan sekarang kerja," ucapnya.

Menyoal nasib Pansus yang dibentuk untuk menginvestigasi hasil audit BPK, Pras enggan berkomentar. Sebab masih proses investigasi yang harus dilakukan masih panjang.

"Kita lihat makanya kita tanya. Kalau saya sih sebenarnya bukan bahasa pansus, audit investigasi lah, lebih kena ke situ. Kita kerjain aturan yang berlaku. Kita audit," tutup politisi PDIP tersebut. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...