Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta Odang mengkritik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Kritik itu dilontarkan di hadapan Presiden Joko Widodo saat pembukaan Musyawarah Nasional VIII di Asrama Haji Jakarta, Jumat (31/7/2015).
"Kalau mau jadi menteri pertanian, cintai petani. Kalau tidak, diganti itu," kata Oesman.
Saat ditanya mengenai alasan dia mengkritik Amran, Oesman menolak membeberkannya. Namun, ia mengaku sangat kecewa karena Amran tidak menghadiri acara pembukaan Munas HKTI.
Saat hadir dalam acara ini, Presiden Jokowi hanya didampingi oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan. Dalam acara tersebut, pimpinan MPR, Zulkifli Hasan dan Mahyuddin, juga turut hadir.
"Datang ke HKTI saja tidak sanggup, bagaimana mau urus pertanian," ucapnya.
Kritik dari Oesman itu langsung ditanggapi oleh Presiden Jokowi. Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa Amran tidak dapat hadir dalam acara pembukaan Munas HKTI karena sedang bertugas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Pak Mentan sudah minta izin ke saya. Kalau tidak saya sampaikan, Mentan nanti akan dimarahi terus oleh HKTI," selorohJokowi.
Meski demikian, Oesman masih tidak puas dengan penjelasanJokowi. Bagi dia, ketidakhadiran Amran dalam Munas HKTI memberikan persepsi buruk tentang keberpihakan pemerintah kepada petani.
"Presiden pasti akan membela anak buahnya yang salah. Kalau soal perlu di-reshuffle atau tidak, itu kewenangan Presiden," ucap Oesman.
Munas VIII HKTI mengambil tema "Majukan Pertanian, Budayakan Petani, Wujudkan Kedaulatan Pangan". Acara ini diikuti sekitar 700 peserta yang merupakan pimpinan dan utusan pengurus pusat dan provinsi serta kabupaten/kota, serta utusan pemuda tani dan wanita tani.
Munas ini merupakan agenda lima tahunan yang digelar untuk menetapkan kepengurusan baru, penyempurnaan AD/ART, dan penetapan program HKTI periode 2015-2020, serta merumuskan rekomendasi sesuai kebutuhan dalam rangka mengupayakan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Comments