Skip to main content

Tak Ada Kata Menganggur untuk Lulusan Akademi Bahasa Korea

Kebutuhan sumber daya manusia profesional terkait skil berbahasa Korea semakin dibutuhkan. Tidak ada kata menganggur bagi lulusan yang punya kemampuan bahasa Korea. 

Demikian dikatakan Ketua Program Studi Bahasa Korea Akademi Bahasa Nasional, Fitri Meutia, Jumat (31/7/2015). Menurut dia, para mahasiswa Akademi Bahasa Asing Nasional Jurusan Bahasa Korea (Abanas Korea) Universitas Nasional tak perlu lagi menunggu lulus untuk mencari kerja. Sejak mahasiswa mereka bahkan sudah banyak yang diijon oleh perusahan.

"Prospek karirnya tinggi. Bahkan sebelum lulus, misalnya saat menulis karya tulis akhir, mereka sudah banyak yang dipanggil untuk wawancara kerja," ujar Meutia.

Meutia mengatakan, banyak mahasiswa jurusannya yang sudah menjalani tahapan seleksi penerimaan karyawan sebelum lulus kuliah. Umumnya, lanjut dia, mahasiswa mendapat informasi dari alumni yang berbagi cerita tentang pekerjaannya. 

"Bahkan, 80 persen bekerja tepat sasaran pada bidangnya," ujarnya. 

Meutia mengungkapkan, lapangan pekerjaan untuk lulusan Bahasa Korea yang paling populer adalah menjadi translator dan interpreter yang dibutuhkan di perusahaan-perusahaan Korea di Indonesia. Menurut dia, pekerjaan menjadi penerjemah tidak dilakukan setiap hari, tergantung kebutuhan saat rapat dan bertemu dengan orang Korea. Biasanya mereka diberikan tugas tambahan di kantor dan menjalani pekerjaan pada umumnya.

Sayangnya, menjadi translator di luar atau yang dilakukan secarapart time lebih menjanjikan dibandingkan kerja kantoran. 

"Satu kali menjadi translator bisa mendapatkan 100 dollar per hari sehingga biasanya kerja di kantor merupakan batu loncatan dan mencari pengalaman bagi mahasiswa lulusan kami," kata Meutia.  

Tawaran Beasiswa

Dalam program exchange student maupun berbagai kompetisi, mahasiswa Abanas Korea selalu dikirim ke Korea. Tahun ini salah seorang mahasiswanya, Alit Pratiwisari, memenangkan lomba pidato tingkat nasional yang diadakan oleh Korean Culture Centre (KCC). Dengan kemenangan itu, Alit akan mengunjungi Pulau Jeju, Korea, untuk mengikuti perlombaan tingkat internasional dan berkompetisi dengan 24 negara di Asia. 

"Persiapan belajar dan latihan lebih keras supaya bisa melakukan terbaik disana (Korea),'" kata Alit.  

Selain Alit, Rezky Wulandari juga terpilih mewakili Indonesia dalam pelatihan yang akan diadakan di Korea. Rezky merupakan juara pertama dalam lomba berbicara dan menulis yang diadakan oleh Korean Foundation pada 3 Juli 2015 lalu. Adapun jJuara kedua dan ketiga juga diraih oleh mahasiswa Abanas Korea, yaitu Alit Pratiwisari dan Dian Apriliana Putri.

Rencananya Rezky akan mengikuti pelatihan 10 hari di Negeri gitu ingseng bersama delegasi lainnya dari Vietnam, Kamboja, Malaysia dan negara lainnya. Alit dan Rezky akan berangkat pada 9 Oktober 2015 mendatang.

Beruntungnya, Meutia menuturkan, setiap mahasiswa punya kesempatan mendapatkan beasiswa dalam negeri. Beasiswa tersebut didapatkan dari beberapa perusahaan antara lain Lotte Foundation, Korea Exchange Bank, dan lain-lainnya. Kopertis dan Korindo Group misalnya, biasanya memberikan kuota untuk lima mahasiswa setiap tahun.

"Hampir semua yang lulus di sini tidak ada yang tak mendapat beasiswa dari perusahaan-perusahaan itu. Tiap perusahaan memberikan kuota lima sampai sepuluh orang dalam satu tahun. Bahkan, ada dalam satu tahun semua anak mendapatkan beasiswa," papar Meutia.

Berdasarkan data dari Kedutaan Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, saat ini Universitas Nasional merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta yang membuka program studi diploma Bahasa Korea. Sementara program studi Bahasa dan Sastra Korea juga dibuka di Perguruan Tinggi Negeri, yaitu Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada dengan jenjang strata satu (S-1). 

"Bedanya, di akademi kami lebih banyak prakteknya. Dibandingkan dengan teori, di sini membaca, menulis, berbicara dan mendengar memiliki jam lebih banyak dan praktik langsung. Kelas berbicara seperti public speaking juga sangat membantu mereka untuk berani," kata Meutia. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...