Skip to main content

Lulung Ingin Panggil Ahok, Ketua DPRD: Saya Nggak Mau Komentar, Mau Kerja

Wakil Ketua DPRD Abraham 'Lulung' Lunggana berencana memangggil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) terkait kasus korupsi yang terjadi selama masa pemerintahannya. Terkait rencana tersebut, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi enggan memberikan tanggapannya.

"Saya nggak komentar. Saya nggak komentar lah masalah kayak gitu. Saya nggak komen dulu karena semua sedang ada kunjungan kerja ke Bali, Jogja. Kan kita harus ngobrol semua. Bukan apa-apa, saya mau bekerja," ujar Pras saat ditemui di ruangan kerjanya, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (31/7/2015).

Politisi PDIP itu menutup mulutnya rapat-rapat karena tidak ingin memperkeruh suasana yang sedang terjadi antara Ahok dan Haji Lulung. Pras menegaskan, pihaknya saat ini hanya ingin bekerja.

"Saya nggak komen. Tolong saya mau bekerja buat APBD 2016, pembahasannya jangan sampai terjadi lagi apa yang saya katakan di halalbihalal di rumah Gubernur. Adu kepala akhirnya antar lembaga jadi buruk citranya," lanjutnya.

"Saya mau mengembalikan citra, saya mau bekerja. Jadi yang citranya kayak cek dan ricek saya nggak mau ikut-ikut, saya mau kerja," tegas Pras.

Dalam acara halalbihalal yang digelar Ahok di rumah dinasnya pada Sabtu (25/7) lalu, Pras sempat menyinggung gaya bicara Ahok yang kerap kurang santun. Dia berharap ke depannya setelah saling bermaafan, hubungan antara Pemprov dan DPRD DKI bisa lebih baik lagi.

"Semoga ke depan APBD 2015 kita sama-sama koreksi. Jangan sampai lagi terjadi adu kepala karena rugi bukan kita tapi masyarakat Indonesia," terang Pras. 

Comments

Unknown said…
SETUJU......................BUNG PRAS..................................

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...